Selasa, 15 Juli 2014
Yaaa,,itu guru
Guru berasal dari bahasa Sanskerta
berarti guru, tetapi secara harfiah artinya "berat". Dilihat secara
harfiah, menurut saya “berat” disini
merujuk pada tanggung jawabnya. Seorang guru berkewajiban mendidik peserta
didik, mengarahkan dan juga menyampaikan materi secara benar. Bahkan dalam
Islam dijelaskan ketika seseorang menyampaikan sesuatu yang salah dan kesalahan
tersebut dilakukuan secara terus menerus oleh penerima materi, maka
bertambahlah terus dosa pemberi materi itu. Itulah yang menurut saya menjadikan
bagian bahwa tanggung seorang guru sangatlah berat.
Guru sebagai Pahlawan tanpa tanda jasa ini memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi generasi penerus bangsa sebagai pemegang
estafet keberlangsungan hidup. Guru mendidik dan mengarahkan siswa- siswinya
untuk mempraktikkan pola pikir dan pola sikap yang baik. Apabila terdapat
beberapa siswanya yang tidak mampu dalam menyelesaikan masalah, maka Guru akan
senatiasa berjuang dengan sekuat tenaganya agar peserta didik dapat memahami
dan menyelesaikan setiap permasalahan tersebut. Guru akan mencari seribu cara
untuk mencetak lulusan yang bermutu dan tepat waktu.
Guru
sering diartikan sebagai seorang yang patut digugu dan ditiru. Digugu dalam
istilah Jawa mengandung arti mempunyai tanggung jawab yang berat dalam tiap
bertutur kata,yang apabila disalahgunakan akan memberikan dampak yang tidak
baik, baik untuk peserta didik maupun guru itu sendiri. Kepercayaan masyarakat
atas seorang guru menjadikan menjadikan guru sebagai seorang yang menjadi
penentu dalam tiap perkembangan dalam kebaikan. Sedangkan ditiru mempunyai arti
bahwa setiap tingkah laku yang dilakukan
seorang guru menjadi panutan yang membawa kebaikan . Pola prilaku seorang guru
menjadi sorotan masyarakat mulai dari cara berpakaian, kebiasaan, etika atau
adab yang dimiliki dan diguanakan seorang guru. Guru menjadi contoh kebaikan
yang nyata dengan didasari ilmu- ilmu pengetahuan yang dimiliki kemudian
dituangkan dalam kehidupan sehari- hari. Hal seperti itulah yang menjadikan
seorang guru patut untuk dtiru segala tingkah lakunya. Akan tetapi, apakan
semua guru di masa sekarang patut untuk digugu dan ditiru? Akhir – akhir ini
berita tentang kejahatan seorang guru, kebiadaban seorang guru dan
ketiakmoralan seorang guru sering tampil dalam berita di layar televisi.
Semakin banyaknya berita yang tampil mencerminakan semakin banyaknya tindakan –
tinadakan guru yang tidak patut dilakukan.
Adapun
contoh tindakan – tindakan bejat guru yang sering muncul dalam berita yaitu
seorang guru mensodomi siswanya, guru mengkonsumsi sabu, guru meghukum siswa
diluar batas dan masih banyak lagi. Guru yang hanya minim akan niat untuk
mendidik terlampaui banyak,sehingga kejadian seperti itu sekarang kerap
terjadi. Universitas yang mencetak seorang guru, harusnya mampu meluluskan
calon - calon guru yang berbudi luhur, berakhlak mulia dan tidak hanya lulus
dengan nilai yang membanggakan. Kebanyakan sekarang ini banyak lulusan yang
tidak begitu mementingkan calon guru lulus dengan akhlak mulia. Penanaman akhlak mulia tidak bisa dilakukan
secara mendadak, melainkan harus ditanamkan sejak dini dan harus diniati dalam
hati. Pemberian mata kuliah umum seperti pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan serta pendidikan lingkungan hidup belum mampu menjadikan
mahasiswa atau calon guru menjadi seorang yang berbudi luhur, perlu diniati
dalam hati untuk mempersiapkan diri sebagai seorang guru yang tidak hanya
mengambil keuntungan dari sertifikasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar