#NavbarMenu{background:#000000; width:960px; height:32px; color:#5A6C8C; margin:0 auto; padding:0 5px; font:bold 8px Arial, Tahoma, Verdana; border-top:1px solid #666; border-bottom:1px solid #666;} #NavbarMenuleft{width:700px; float:left; margin:0; padding:0;} #search{width:240px; font-size:11px; float:right; margin:0; padding:0;} #nav{margin:0; padding:0;} #nav ul{float:left; list-style:none; margin:0; padding:0;} #nav li{list-style:none; margin:0; padding:0; text-shadow:1px 1px 1px #000;} #nav li a, #nav li a:link, #nav li a:visited{color:#fff; display:block; text-transform:uppercase; margin:0; padding:9px 15px 9px; font:bold 11px Arial, Times New Roman;} #nav li a:hover, #nav li a:active{background:#4a4d4c; color:#fff; padding:9px 15px 9px; text-decoration:none;} #nav li li a, #nav li li a:link, #nav li li a:visited{background:#000000; width:150px; color:#e5e3e3; text-transform:capitalize; float:none; margin:0; padding:3px 10px; border-bottom:1px solid #151f23; border-left:px solid #151f23; border-right:2px solid #151f23; font:normal 14px Georgia, Times New Roman;} #nav li li a:hover, #nav li li a:active{background:#4a4d4c; color:#fff; padding:3px 10px;} #nav li{float:left; padding:0;} #nav li ul{z-index:9999; position:absolute; left:-999em; height:auto; width:170px; margin:0; padding:0;} #nav li ul a{width:140px;} #nav li ul ul{margin:-24px 0 0 170px;} #nav li:hover ul ul, #nav li:hover ul ul ul, #nav li.sfhover ul ul, #nav li.sfhover ul ul ul{left:-999em;} #nav li:hover ul, #nav li li:hover ul, #nav li li li:hover ul, #nav li.sfhover ul, #nav li li.sfhover ul, #nav li li li.sfhover ul{left:auto;} #nav li:hover, #nav li.sfhover{position:static;} #searchbox{padding:0; margin:0;} #search input{background:#fff; color:#000; float:left ;margin:5px 0 0 10px; width:168px; padding:3px 7px; border:1px solid #cdcdcd; font:normal 11px arial, verdana, Times New Roman;} #search .btn{background:#333; color:#fff; font-size:11px; margin:5px 0 0 3px; padding:2px; width:30px; cursor:pointer; border-left:1px solid #666; border-top:1px solid #666; border-right:2px solid #111; border-bottom:2px solid #111;} #top{background:#f6f6f6; margin:10px auto 0; padding:10px; width:918px; border:1px solid #ccc; word-wrap: break-word; overflow: hidden; font-size:13px;} #top a, #top a:visited{font-weight: normal; color: #00338F; text-decoration: none;} #top a:hover{color:#cc0000; text-decoration: underline;} #top p {font-size: 14px; font-weight: bold; padding: 0; margin: 0;} .topleft {width: 304px; float: left; margin: 0; padding:0;} .topleft img a, .topleft img {border:1px solid #ccc; margin: 0; padding: 1px;} .topright {width: 600px; float: right; margin:0; padding:0; text-transform: normal;}

Selasa, 26 Januari 2016

KKN Tumpeh-tumpeh

Canda tawa terdengar riuh dirumah itu. Sebuah rumah kecil dengan 3 buah kamar tidur dan dua buah kamar mandi. Meskipun hanya terdapat tiga kamar tidur, tetapi penghuninya terlihat banyak. Terdapat 10 perempuan dan 4 laki-laki. Sejauh mata memandang, terlihat jelas sebuah benner dengan tulisan " Posko KKN Alternatif 2 B Unnes 2015 Kelurahan Ngempon". Yah benar, rumah kecil itu merupakan rumah baru kami dengan keluarga yang baru untuk selama 45 hari. Kami menjalani hari-hari bersama selama 45 hari, banyak suka dan duka yang kami lewati. Banyak canda tawa, kebersamaan dan keegoisan yang ada. Sudah, yang indah kita kenang yang tak indah tidak perlu untuk diingat, cukup dijadikan pelajaran. Kami adalah mahasiswa KKN Altrnatif tahap 2B dari Universitas Negeri Semarang. Ceritanya panjang hingga kami memilih tempat kelurahan Ngempon sebagai tempat KKN kami. Sebenarnya sih, kami sudah mempunyai tempat lokasi KKN di Kecamatan Mijen, namun karena ada beberapa masalah akhirnya kami tergusur. Sedangkan waktu pengumpulan proposal kkn tinggal beberapa minggu lagi. Akhir kata dengan konyolnya, saya bersama ketiga temannya saya berusa mencari lokasi kkn yang masih kosong. Karena saya sebelumnya sudah keliling Gunungpati dan tidak menemukan tempat akhirnya saya bersama teman saya memulai ide tersebut. Pertama kita mencoba untuk mencari data posdaya Unnes yang telah tercantum no hp. Kedua, satu persatu dari no hp tersebut kita hubungi. Dan semua itu dilakukan karena kita sudah tidak punya jalan lain. Saat ditelepon ada beberapa tanggapan dari ketua posdaya yang membuat kita menahan tawa. Hingga akhirnya usaha kami tidak sia-sia. Posdaya Khasanah namanya, dengan ketua bernama Bapak Hamzah Yanuar. Beliau seorang ketua posdaya sekaligus ketua RT di RW 5, Dusun Klego Kelurahan Ngempon Kecamatan Bergas.  Beliau mengarahkan kami untuk menuju rumahnya, sehingga kami bisa berbincang-bincang dan bertukar pikiran dengan beliau. Setengah jam kemudian kami telah sampai dirumah bapak Yanuar. Disitu dengan terbata-bata kami mennyampaikan maksud kami dan rencana kedepannya. Alhamdulillah maksud kami disambut baik oleh beliau. 
Setelah beberapa bulan, akhirnya tibalah waktu kami untuk melaksanakan KKN sebagai bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Setelah melalui diskusi panjang akhirnya kami menemukan beberapa program yang akam kami jalankan kedepannya.  Dalam bidang pendidikan ada bimbingan belajar, revitalisasi tama baca, TPQ, sanggar tari serta papandolan. Bidang Ekonomi meliputi pembuatan brokus (bronis kukus), pembuatan nuget kupis (kulit pisang), pembuatan doonsing (donat singkong), pelatihan pemasaran home industry, serta pelatihan pembuatan kerajinan tulang daun. Bidang kesehatan meliputi penyuluhan kesehatan lansia, senam aerobik, pemberdayaan posyandu, penyuluhuan nutrisi anak. Sedangkan bidang lingkungan meliputi pembuatan pupuk kompos dan pupuk orgnik cair, bersih desa, serta pemberdayaan pekarangan toga. Alhamdulillah semua program kerja terselesaikan smpai batas hari yang telah ditentukan. Banyak kenangan manis dan ilmu yang kami dapat. KKN telah berakhir, tinggal sekarang kita melangkahkan kaki lagi untuk menggapai gelar sarjana pendidikan. Skripsi didepan mata, semoga Allah memberikan kelancara, kemudahan, serta menunjukkan jalan terbaik bagi  saya, Saya siap bertempur untuk masa depan lebih baik. Sesungguhnya Allah bersama kita :)


Minggu, 21 September 2014

Teori Perkembangan dan Pembangunan Ekonomi Menurut W.W. Rostow

Teori Pertumbuhan Ekonomi W.W. Rostow - Teori pembangunan ekonomi dari Rostow ini sangat populer dan paling banyak mendapatkan komentar dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan artikel Rostow yang dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956) dan kemudian dikembangkannya lebih lanjut dalam bukunya yang berjudul The Stages of Economic Growth (1960). Menurut pengklasifikasian Todaro, teori Rostow ini dikelompokkan ke dalam model jenjang linear (linear stages mode/).

Rostow pulalah yang membuat distingsi antara sektor tradisional dan sektor kapitalis modern. Frasa-frasa ini terkenal dengan terminologi ‘less developed’, untuk menyebut kondisi suatu negara yang masih mengandalkan sektor tradisional, dan terminologi ’more developed’ untuk menyebut kondisi suatu negara yang sudah mencapai tahap industrialisasi dengan mengandalkan sektor kapitalis modern.

Dalam hal prekondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, penekanannya terdapat pada keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang dari suatu tahap ke tahap yang lain. Tahap-tahap yang berbeda ini ditujukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel kritis atau strategis yang dianggap mengangkat kondisi-kondisi yang cukup dan perlu untuk perubahan dan transisi menuju tahapan baru yang berkualitas. Teori ini secara mendasar bersifat unilinear dan universal, serta dianggap bersifat permanen.
Teori pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, tahap pertumbuhan ekonomi, Teori Pertumbuhan Ekonomi W.W. Rostow, perkembangan ekonomi, pembangunan ekonomi

Pembangunan, dalam arti proses, diartikan sebagai modernisasi yakni pergerakan dari masyarakat pertanian berbudaya tradisional ke arah ekonomi yang berfokus pada rasional, industri, dan jasa. Untuk menekankan sifat alami ‘pembangunan’ sebagai sebuah proses, Rostow menggunakan analogi dari sebuah pesawat terbang yang bergerak sepanjang lintasan terbang hingga pesawat itu dapat lepas landas dan kemudian melayang di angkasa.

Pembangunan, dalam arti tujuan, dianggap sebagai kondisi suatu negara yang ditandai dengan adanya: a) kemampuan konsumsi yang besar pada sebagian besar masyarakat, b) sebagian besar non-pertanian, dan c) sangat berbasis perkotaan.

Sebagai bagian teori modernisasi, teori ini mengkonsepsikan pembangunan sebagai modernisasi yang dicapai dengan mengikuti model kesuksesan Barat. Para pakar ekonomi menganggap bahwa teori pertumbuhan ekonomi ini merupakan contoh terbaik dari apa yang diistilahkan sebagai ‘teori modernisasi’.

Menurut Rostow, proses pertumbuhan ekonomi bisa dibedakan ke dalam 5 tahap :
  1. Masyarakat tradisional (the traditional society),
  2. Prasyarat untuk tinggal landas (the preconditions for take-off),
  3. Tinggal landas (the take-off),
  4. Menuju kekedewasaan (the drive to maturity), dan
  5. Masa konsumsi tinggi (the age of high mass-consumption)

Dasar pembedaan tahap pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap tersebut adalah: Karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi.

Menurut Rostow, pembangunan ekonomi atau proses transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat moderen merupakan suatu proses yang multidimensional. Pembangunan ekonomi bukan hanya berarti perubahan struktur ekonomi suatu negara yang ditunjukkan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan sektor industri saja.

Menurut Rostow, disamping perubahan seperti itu, pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain:
  • perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi ke luar.
  • perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.
  • perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak produktif (menumpuk emas, membeli rumah, dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif.
  • perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi kurang merangsang pembangunan ekonomi (misalnya penghargaan terhadap waktu, penghargaan terhadap pertasi perorangan dan sebagainya).
1) Masyakarat Tradisional

Masyarakat yang fungsi produksinya terbatas yang ditandai oleh cara produksi yang relatif masih primitif (yang didasarkan pada ilmu dan teknologi pra-Newton) dan cara hidup masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional, tetapi kebiasaan tersebut telah turun temurun. Tingkat produktivitas per pekerja masih rendah, oleh karena itu sebagian besar sumberdaya masyarakat digunakan untuk kegiatan sektor pertanian. Dalam sektor pertanian ini, struktur sosialnya bersifat hirarkhis yaitu mobilitas vertikal anggota masyarakat dalam struktur sosial kemungkinannya sangat kecil. Maksudnya adalah bahwa kedudukan seseorang dalam masyarakat tidak akan berbeda dengan nenek moyangnya.

Sementara itu kegiatan politik dan pemerintah pada masa ini digambarkan Rostow dengan adanya kenyataan bahwa walaupun kadang-kadang terdapat sentralisasi dalam pemerintahan, tetapi pusat kekuasaan politik di daerah-daerah berada di tangan para tuan tanah yang ada di daerah tersebut. Kebijaksanaan pemerintah pusat selalu dipengaruhi oleh pandangan para tuan tanah di daerah tersebut.

2) Tahap Prasyarat Tinggal Landas
Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu masa transisi di mana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (selfsustained growth). Menurut Rostow, pada tahap ini dan sesudahnya pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara otomatis.

Tahap prasyarat tinggal landas ini mempunyai 2 corak.
  1. Pertama adalah tahap prasyarat lepas landas yang dialami oleh negara-negara Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika, di mana tahap ini dicapai dengan perombakan masyarakat tradisional yang sudah lama ada.
  2. Kedua adalah tahap prasyarat tinggal landas yang dicapai oleh negara-negara yang born free (menurut Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, di mana negara¬negara tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa harus merombak sistem masyarakat yang tradisional. Hal ini disebabkan oleh sifat dari masyarakat negara-negara tersebut yang terdiri dari imigran yang telah mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan oleh suatu masyarakat untuk tahap prasyarat tinggal landas.
Seperti telah diungkapkan di muka, Rostow sangat menekankan perlunya perubahan-perubahan yang multidimensional, karena ia talk yakin akan kebenaran pandangan yang menyatakan bahwa pembangunan akan dapat dengan mudah diciptakan hanya jika jumlah tabungan ditingkatkan. Menurut pendapat tersebut tingkat tabungan yang tinggi akan mengakibatkan tiangkat investasi tinggi pula sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan oleh kenaikan pendapatan nasional. Namun menurut Rostow pertumbuhan ekonomi hanya akan tercapai jika diikuti oleh perubahan-perubahan lain dalam masyarakat. Perubahan-perubahan itulah yang akan memungkinkan terjadinya kenaikan tabungan can penggunaan tabungan itu sebaik-baiknya.

Perubahan-perubahan yang dimaksudkan Rostow misalnya kemampuan masyarakat untuk menggunakan ilmu pengetahuan moderen dan membuat penemuan-penemuan baru yang bisa menurunkan biaya produksi. Disamping itu harus ada pula orang-orang yang menggunakan penemuan baru tersebut untuk memodernisir cara produksi dan harus didukung pula dengan adanya kelompok masyarakat yang menciptakan tabungan dan meminjamkannya kepada wiraswasta (entrepreneurs) yang inovatif untuk meningkatkan produksi dan menaikkan produktivitas. Singkatnya, kenaikan investasi yang akan menciptakan pembangunan ekonomi yang lebih cepat dari sebelumnya bukan semata-mata tergantung kepada kenaikan tingkat tabungan, tetapi juga kepada perubahan radikal dalam sikap masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, perubahan teknik produksi, pengambilan resiko, dan sebagainya.

Selain hal-hal di atas, Rostow menekankan pula bahwa kenaikan tingkat investasi hanya mungkin tercipta jika terjadi perubahan dalam struktur ekonomi. Kemajuan di sektor pertanian, pertambangan, dan prasarana harus terjadi bersama-sama dengan proses peningkatan investasi. Pembangunan ekonomi hanya dimungkinkan oleh adanya kenaikan produktivitas di sektor pertanian dan perkembangan di sektor pertambangan.

Menurut Rostow, kemajuan sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam masa peralihan sebelum mencapai tahap tinggal landas. Sementara itu pembangunan prasarana, menurut Rostow, bisa menghabiskan sebagian besar dari dana investasi. Investasi di bidang prasarana ini mempunyai 3 ciri yaitu tenggang waktu antara pembangunannya dan pemetikan hasilnya (gestation period) sangat lama, pembangun¬annya harus dilakukan secara besar-besaran sehingga memerlukan biaya yang banyak, dan manfaat pembangunannya dirasakan oleh masyarakat banyak. Berdasarkan sifatnya ini, maka pembangunan prasarana terutama sekali harus dilakukan pemerintah.

Selain hal-hal yang diungkapkan di atas, Rostow juga menunjukkan bentuk perubahan dalam kepemimpinan pemerintahan dari masyarakat yang mengalami transisi. Untuk menjamin terciptanya pembangunan yang teratur, suatu kepemimpinan baru haruslah mempunyai sifat nasionalisme yang reaktif (reactive nationalism) yaitu bereaksi secara positif atas tekanan¬tekanan dari negara maju. Rostow yakin bahwa tanpa adanya tekanan atau hinaan dari negara¬negara maju, modernisasi yang terjad Tahap Tinggal Landas

3) Tahap tinggal landas

pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar-pasar baru. Sebagai akibat dari perubahan¬perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Investasi yang semakin tinggi ini akan mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional dan melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Dengan demikian tingkat pendapatan per kapita semakin besar.

Menurut taksiran Rostow, masa tinggal landas di beberapa negara adalah seperti tampak pada Tabel di bawah ini.

Inggris
1783 - 1802
Industri tekstil
Perancis
1830 - 1860
Jaringan jalan kereta api
Belgia  
1833 - 1860
-
Amerika Serikat
1843 - 1860
Jaringan jalan kereta api
Jerman
1850 - 1873
Jaringan jalan kereta api
Swedia
1868-  1890
Industri kayu
Jepang 
1878 - 1900
Industri sutera
Rusia
1890 - 1914
Jaringan jalan kereta api
Kanada
1896 - 1914
Jaringan jalan kereta api
Argentina
1935
Industri substitusi impor
Turki
1937
-
India
1952
-
Cina Komunis
1952
-

Dari Tabel di atas bisa disimpulkan bahwa:
  • sebagian besar negara Barat mencapai masa tinggal landas pada abad yang lalu, kecuali Inggris, yang sudah mencapainya seabad sebelumnya.
  • masa tinggal landas itu berkisar antara 20 - 30 tahun.
Rostow mengemukakan 3 ciri utama dan negara-negara yang sudah mencapai masa tinggal landas yaitu:

  1. Terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10 persen dari Produk Nasional Bersih (Net National Product= NNP).
  2. Terjadinya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi (leading sectors).
  3. Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.

Di sini juga termasuk kemampuan negara tersebut untuk mengerahkan sumber-sumber modal dalam negeri, karena kenaikan tabungan dalam negeri peranannya besar sekali dalam menciptakan tahap lepas landas. Inggris dan Jepang, misalnya mencapai masa tinggal landas tanpa mengimpor modal (bantuan luar negeri) sama sekali.

Menurut Rostow  perkembangan sektor pemimpin (leading sector) berbeda¬beda untuk setiap negara. Di Inggris, tekstil katun merupakan sektor pemimpin pada masa tinggal landasnya, sedangkan perkembangan jaringan jalan kereta api memegang peranan yang sama di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Kanada, dan Rusia. Di Swedia, sektor pemimpin adalah industri kayu, di Jepang sutera, dan Argentina adalah industri substitusi impor barang-barang konsumsi.

Berdasarkan pada kenyataan tersebut, Rostow mengambil kesimpulan bahwa untuk mencapai tahap tinggal landas tidak satu sektor ekonomipun yang baku untuk semua negara yang bisa menciptakan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, suatu negara tertentu tidak bisa hanya sekadar mencontoh pola perkembangan sektor pemimpin negara-negara lain. Namun demikian, ada 4 faktor penting yang harus diperhatikan dalam menciptakan sektor pemimpin yaitu:
  • Harus ada kemungkinan untuk perluasan pasar bagi barang-barang yang diproduksi yang mempunyai kemungkinan untuk berkembang dengan cepat.
  • Dalam sektor tersebut harus dikembangkan teknik produksi yang modern dan kapasitas produksi harus bisa diperluas.
  • Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus menanamkan kembali keuntungannya untuk membiayai pembangunan sektor pemimpin.
  • Pembangunan dan transformasi teknologi sektor pemimpin haruslah bisa menciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sektor-sektor lain.

4) Tahap Menuju Kekedewasaan

Tahap menuju kedewasaan ini diartikan Rostow sebagai masa di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi moderen pada hampir semua kegiatan produksi. Pada tahap ini sektor-sektor pemimpin baru akan muncul menggantikan sektor-sektor pemimpin lama yang akan mengalami kemunduran. Sektor-sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh perkem¬bangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap lepas landas yang terjadi, dan juga oleh kebijaksanaan pemerintah.

Dalam menganalisis karakteristik tahap menuju ke kedewasaan, Rostow menekankan analisisnya kepada corak perubahan sektor-sektor pemimpin di beberapa negara yang sekarang sudah maju. la juga menunjukkan bahwa di tiap-tiap negara tersebut jenis-jenis sektor pemimpin pada tahap sesudah tinggal landas adalah berbeda dengan yang ada pada tahap tinggal landas. Di Inggris, misalnya, industri tekstil yang telah mempelopori pembangunan pada tahap tinggal landas telah digantikan oleh industri besi, batu bara dan peralatan teknik berat. Sedangkan di Amerika Serikat, Perancis, dan Jerman di mana pembangunanjaringanjalan kereta api memegang peranan penting pada tahap tinggal landas, telah digantikan oleh industri baja dan industri peralatan berat pada tahap menuju ke kedewasaan.

Selanjutnya Rostow mengemukakan pula karakteristik non-ekonomis dari masyarakat yang teiah mencapai tahap menuju ke kedewasaan sebagai berikut:
  • Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Peranan sektor industri semakin penting, sedangkan sektor pertanian menurun.
  • Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan. Peranan manajer professional semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha-pemilik.
  • Kritik-kritik terhadap industrialisasi mulai muncul sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap dampak industrialisasi.

5) Tahap Konsumsi Tinggi

Tahap konsumsi tinggi ini merupakan tahap terakhir dari teori pembangunan ekonomi Rostow. Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.

Pada tahap ini ada 3 macam tujuan masyarakat (negara) yaitu:
  1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.
  2. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang progresif.
  3. Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan) menjadi meliputi pula barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang mewah.

Beberapa Kritik terhadap Teori Rostow

Beberapa kritik yang muncul terhadap teori Rostow ini antara lain berkaitan dengan adanya tumpang tindih tahapan, periode jangka waktu tahap tinggal landas yang meragukan, adanya masyarakat yang tidak melalui tahap tradisional.

Berikut beberapa gambaran kritik yang dilontarkan terhadap Teori pertumbuhan ekonomi menurut Rostow:
  • Teori Rostow dianggap terlalu sederhana;
  • Rostow menyebut tentang tabungan dan investasi namun tidak mengklarifikasi mengenai perlunya infrastruktur keuangan untuk menyalurkan tabungan yang ada ke dalam investasi;
  • Bahwa investasi yang dimaksud Rostow belum tentu akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi;
  • Rostow tidak memasukkan unsur-unsur lain sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Perlunya infrastruktur lainnya seperti sumber daya manusia (pendidikan), jalan-jalan, jalur kereta api, jaringan-jaringan komunikasi;
  • Teori Rostow tidak menjelaskan bahwa efisiensi dari penggunaan investasi apakah ditujukan untuk aktivitas-aktivitas produksi ataukah untuk penggunaan lainnya;
  • Bahwa pernyataan Rostow mengenai ekonomi negara-negara di dunia akan saling mempelajari satu sama lain dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan pada kenyataannya belum pernah terjadi.
  • Argumentasi Rostow tentang pertanian sebagai ciri keterbelakangan tidak beralasan.
  • Rostow berargumentasi bahwa tahapan pertumbuhan ekonomi di Eropa akan juga terjadi di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
  • Bahwa sejarah pada kenyataannya tidak akan berulang dengan cara yang sama. Dengan kata lain, bahwa setiap pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia tidak selalu sama, tetapi justru punya karakteristik masing-masing.

copas dari

http://mbegedut.blogspot.com/2011/10/teori-pertumbuhan-ekonomi-ww-rostow.html

Sabtu, 20 September 2014

Kemiskinan di Zimbabwe




Secara geografis, Zimbabwe  merupakan  sebuah  negara yang sangat beruntung hal ini jika dilihat dari potensi sumber daya mineral yang ada.  Zimbabwe merupakan wilayah yang paling kaya akan  mineral di muka bumi, termasuk yang berupa bahan radioaktif. Zimbabwe merupakan   negara yang kaya akan emas, asbes,vanadium, chrom, batu bara dan bijih besi. Dengan segala potensi yang ada Zimbabwe mampu  menjadi negara yang  kaya  dan tentu mampu  mensejahterakan  rakyatnya jika semua potensi mineral yang ada  dimanfaatkan dengan sebijak- bijaknya.
Namun faktanya, Zimbabwe termasuk sebagai negara termiskin di dunia.Sesuai dengan teori yang dikemukakan Acemoglu dan Robinson, mereka  percaya bahwa yang menentukan suatu negara bisa menjadi sejahtera atau miskin bukanlah diakibatkan oleh faktor budaya, iklim, maupun kondisi geografis negara tersebut. Mereka menyimpulkan bahwa faktor utama yang menyebabkan suatu negara sejahtera atau miskin adalah institusi politik dan ekonomi yang mereka pilih. Institusi politik dan ekonomi yang terbuka, sistem yang bisa diakses dan dimanfaatkan oleh banyak orang adalah penunjang utama suatu  negara menjadi sejahtera.  Hal ini terjadi di Negara Zimbabwe, awal mulanya Zimbabwe merupakan sebuah negara yang makmur di Benua Afrika, namun pemerintahan dan perekonomian yang diwarnai dengan korupsi menjadikan Zimbabwe mengalami hyperinflansi yaitu sampai 11000% pada tahun 2007 dan tentunya menjadikan negara ini menjadi negara termiskin di dunia. Disaat negaranya mengalami krisis justru presiden (Robert Mugabe) dari Zimbabwe menaikkan gajinya sendiri hingga 1000%. Dengan gaji yang luar biasa tersebut Ia bisa membangun Mugabe's Palace dengan biaya mencapai 6 Juta Poundsterling atau sekitar Rp.108.000.000.000,-. Rumah tersebut memiliki 3 tingkat, office suite, 25 kamar tidur beserta kamar mandi, serta spa pribadi. Dia justru tanpa ada rasa keprihatinan, berfoya-foya/ menghambur- hamburkan uang diatas penderitaan masyarakatnya yang kelaparan.
Sejauh ini, kebijakan yang diambil pemerintah berkaitan dengan krisis ekonomi, belum menghasilkan perubahan yang berarti. Seperti pada Agustus lalu, Bank Sentral Zimbabwe memutuskan untuk meredenominasi mata uang dengan mengubah uang 10 miliar dolar Zimbabwe menjadi 1 dolar Zimbabwe atau menghilangkan 10 angka nol.  Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat keluar dari hiperinflasi yang terjadi. Namun kebijakan ini masih belum mampu menyelesaikan permasalahan inflasi yang ada. Karena masalah lain yang harus dihadapi Zimbabwe yaitu berkaitan dengan kelangkaan arus dana masuk atau  investasi dari luar. Jatuhnya perekonomian negeri ini, dipicu oleh mismanajemen serta perilaku pemerintahan / rezim yang korup.
 Negara itu selama 1998-2002 juga terlibat perang dengan Republik Kongo, hingga menguras biaya ratusan juta dolar Amerika. Situasi kian parah setelah Mugabe menerapkan program reformasi lahan yang tidak tepat sasaran. Pada tahun 2000, Mugabe mengambil alih secara paksa lahan pertanian petani kulit putih untuk didistribusikan ke petani kulit hitam. Kebijakan ini menyebabkan 4.000 petani kulit putih kehilangan lahan. Di lain sisi warga kulit hitam tidak memiliki persediaan benih, pupuk, dan bahan bakar yang cukup. Zimbabwe terpaksa mengimpor biji pangan dari Afrika Selatan, Zambia, dan Malawi. Sejak itu, ekonomi Zimbabwe terjun bebas. Ekspor pertanian, khususnya tembakau, turun drastic . Walaupun begitu, pemerintah Mugabe terus berkilah bahwa krisis ekonomi ini terjadi karena tekanan dari luar. Mugabe menuduh isolasi finansial yang massive yang dilakukan Amerika, Inggris, dan Uni Eropa melalui ZDERA menjadi biang kerok tingginya inflasi negara itu. Menurut Mugabe, melalui ZDERA, Amerika melakukan berbagai upaya ke Dana Moneter Internasional dan lembaga keuangan lain untuk membatalkan kucuran utang buat Zimbabwe. Sanksi ini diberikan karena Zimbabwe terlibat perang dengan Kongo. Ia bahkan menuding Inggris berada di balik inflasi yang mengguncang negeri itu. Padahal pemerintahan Mugabe yang penuh dengan korupsi, pemerintahan yang tertutup dan hanya menguntungkan sgelintir orang saja yang menyebabkan Zimbabwe mengalami kemiskinan yang berkelanjutan. Selain itu penerapan kebijakan perekonomian yang kurang tepat dan tidak tepat sasaran juga merupakan andil dalam menjadikan  Zimbabwe semakin jatuh.

Selasa, 15 Juli 2014

Yaaa,,itu guru



Guru berasal dari bahasa Sanskerta berarti guru, tetapi secara harfiah artinya "berat". Dilihat secara harfiah, menurut saya  “berat” disini merujuk pada tanggung jawabnya. Seorang guru berkewajiban mendidik peserta didik, mengarahkan dan juga menyampaikan materi secara benar. Bahkan dalam Islam dijelaskan ketika seseorang menyampaikan sesuatu yang salah dan kesalahan tersebut dilakukuan secara terus menerus oleh penerima materi, maka bertambahlah terus dosa pemberi materi itu. Itulah yang menurut saya menjadikan bagian bahwa tanggung seorang guru sangatlah berat.
Guru sebagai Pahlawan tanpa tanda jasa ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi generasi penerus bangsa sebagai pemegang estafet keberlangsungan hidup. Guru mendidik dan mengarahkan siswa- siswinya untuk mempraktikkan pola pikir dan pola sikap yang baik. Apabila terdapat beberapa siswanya yang tidak mampu dalam menyelesaikan masalah, maka Guru akan senatiasa berjuang dengan sekuat tenaganya agar peserta didik dapat memahami dan menyelesaikan setiap permasalahan tersebut. Guru akan mencari seribu cara untuk mencetak lulusan yang bermutu dan tepat waktu.
Guru sering diartikan sebagai seorang yang patut digugu dan ditiru. Digugu dalam istilah Jawa mengandung arti mempunyai tanggung jawab yang berat dalam tiap bertutur kata,yang apabila disalahgunakan akan memberikan dampak yang tidak baik, baik untuk peserta didik maupun guru itu sendiri. Kepercayaan masyarakat atas seorang guru menjadikan menjadikan guru sebagai seorang yang menjadi penentu dalam tiap perkembangan dalam kebaikan. Sedangkan ditiru mempunyai arti bahwa setiap tingkah  laku yang dilakukan seorang guru menjadi panutan yang membawa kebaikan . Pola prilaku seorang guru menjadi sorotan masyarakat mulai dari cara berpakaian, kebiasaan, etika atau adab yang dimiliki dan diguanakan seorang guru. Guru menjadi contoh kebaikan yang nyata dengan didasari ilmu- ilmu pengetahuan yang dimiliki kemudian dituangkan dalam kehidupan sehari- hari. Hal seperti itulah yang menjadikan seorang guru patut untuk dtiru segala tingkah lakunya. Akan tetapi, apakan semua guru di masa sekarang patut untuk digugu dan ditiru? Akhir – akhir ini berita tentang kejahatan seorang guru, kebiadaban seorang guru dan ketiakmoralan seorang guru sering tampil dalam berita di layar televisi. Semakin banyaknya berita yang tampil mencerminakan semakin banyaknya tindakan – tinadakan guru yang tidak patut dilakukan.
Adapun contoh tindakan – tindakan bejat guru yang sering muncul dalam berita yaitu seorang guru mensodomi siswanya, guru mengkonsumsi sabu, guru meghukum siswa diluar batas dan masih banyak lagi. Guru yang hanya minim akan niat untuk mendidik terlampaui banyak,sehingga kejadian seperti itu sekarang kerap terjadi. Universitas yang mencetak seorang guru, harusnya mampu meluluskan calon - calon guru yang berbudi luhur, berakhlak mulia dan tidak hanya lulus dengan nilai yang membanggakan. Kebanyakan sekarang ini banyak lulusan yang tidak begitu mementingkan calon guru lulus dengan akhlak mulia.  Penanaman akhlak mulia tidak bisa dilakukan secara mendadak, melainkan harus ditanamkan sejak dini dan harus diniati dalam hati. Pemberian mata kuliah umum seperti pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan serta pendidikan lingkungan hidup belum mampu menjadikan mahasiswa atau calon guru menjadi seorang yang berbudi luhur, perlu diniati dalam hati untuk mempersiapkan diri sebagai seorang guru yang tidak hanya mengambil keuntungan dari sertifikasi.                                             

PENTINGNYA KELUARGA


my big family

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga sebagai basis pendidikan berperan penting dalam mendidik anak, terlebih lagi di tahun-tahun pertama kehidupan mereka. Di sinilah anak-anak mulai mempelajari bermacam cara dalam berinteraksi. Oleh karena itu, keluarga berperan penting dalam membangun moral dan kepribadian anak. Keluarga juga selalu memberikan kasih sayang yang sangat besar sehingga tidak pernah bisa di berikan oleh siapapun.
Dalam keluarga inilah kita dilahirkan, kita beradaptasi untuk pertama kalinya.  Melalui keluarga kita membentuk prilaku kita, melalui keluarga kita belajar segalanya. Dalam keluarga sering kita mendapat sebuah omelan, hentakkan, dan  pujian  kepada kita, kesemuanya itu harus menjadi pacuan hidup kita untuk menjadi yang lebih baik. Bagiku keluarga itu sangat penting, meskipun apa yang kita inginkan terhadap keluarga tidak semuanya sejalan. Namun keluarga selalu ada untuk kita, selalu memotivasi kita, dan selalu mendorong kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Ayah, ibu selalu mendoakan kita tanpa kita minta. Mereka selalu mengerti kita dan mereka selalu menjadi teman curhat yang baik bagi kita.Saat tidak ada lagi seseorang yang bisa dipercaya.  Saat kita ada masalah, saaat kita ada ujian, siapa yang pertama kali kita beritahu?  tentu keluarga kita. Siapa yang paling manjur memberikan memotivasi kepada kita? tentu ayah ,ibu kita. Keluarga selalu ada saat kita susah maupun senang. Keluarga adalah segala – galanya, karena tanpa kita sadari keluarga adlah yang paling dekat dengan kita. Walaupun kita punya banyak sahabat maupun pacar, namun tidak ada yang bisa menggantikan posisi keluarga.
Tanpa keluarga, kurang lengkaplah hidup kita ini. Tanpa keluarga kita akan kebingungan mencari sandaran. Walaupun terkadang permasalahan- permasalah kecil sering muncul dalam keuarga, namun itulah yang membuat kita semakin dekat. Permasalahn- permaslahan kecil itulah yang membuat keluarga kita ada. Berawal dari permasalahan kecil, maka akan terciptakan rasa penuh kasih sayang setelah terselesainya masalah tersebut.
Tapi, tidak semua berpendapat dengan saya, saat ada seseorang bermasalah dengan keluarga. Mereka akan mengtakan bahwa keluarga adalah sumber masalah. Kelurga hanya membebani kita.. Ketidaknyamanan seseorang dalam keluarga bisa terjadi karena adanya perbedaan pendapat ataupun karena sikap orang tua yang tidak adil terhadap anak- anaknya. Kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak juga menyababkan ketidakharmonisan dalam keluarga. Butuh usaha lebih serta saling pengertian dari anggota keluarga untuk menciptakan keluarga yang harmonis.
.